Mempunyai banyak sisa janggel jagung? Terpikir untuk membuat jamur dari janggel jagung? Dalam artikel kali ini saya akan bahas bagaimana cara membuat jamur janggel jagung.
Janggel jagung atau bonggol jagung merupakan limbah dari tanaman jagung. Sewaktu biji jagung dipipil atau diambil bijinya maka akan menyisakan bonggol jagung yang umumnya hanya menjadi tumpukan sampah yang tidak digunakan.
Tapi, siapa sangka janggel jagung yang hanya dianggap sebagai sampah, kenyataannya malah bisa digunakan menjadi media tanam jamur.
Janggel jagung mempunyai kandungan yang bisa menjadi bahan utama sebagai media tanam jamur. Bahkan Anda tidak perlu menggunakan bibit jamur, karena jamur bisa tumbuh secara alami di media janggel jagung. Pastinya hal ini tidak dapat dilakukan tanpa ada pengetahuan mengenai dasar budidaya jamur.
Walaupun secara teknik mirip dengan cara budidaya jamur pada umumnya, akan tetapi, tentunya harus ada teknik khusus yang digunakan.
Mengingat betapa mudah janggel jagung diperoleh maka pastinya dalam budidaya ini tidak akan menemui banyak masalah. Apalagi sebagai sampah harga bonggol jagung bisa didapat dengan murah. Dengan begitu maka anda tidak perlu menggunakam modal yang besar. Sebagai usaha yang potensial serta menjanjikan maka Anda dapat mulai menekuninya.
Jagung dapat diperoleh dari mana saja, bisa dengan membeli maupun menanam jagung sendiri di polybag supaya hemat tempat.
Janggel yang digunakan dapat menggunakan semua jenis jagung seperti jagung bisi 18, jagung bisi 2, jagung manis dan lain-lain
Cara Membuat Jamur Janggel Jagung
1. Siapkan Alat dan Bahan
Tahap pertama dalam budidaya jamur dengan janggel pisang adalah tentu saja menyiapkan alat serta bahan seperti pada cara budidaya jamur pada umumnya. Alat dan bahan yang dibutuhkan bisa ditemukan dengan mudah disekitar Anda. Berikut beberapa alat serta bahan dan komposisinya :
- Bonggol Jagung
- Ragi 7 Butir
- Bekatul 5 Kilo Gram
- Urea 1 Kg
- Karung Goni
- Terpal Plastik
- Papan
Persyaratan janggel jagung yang dipilih, adalah janggel jagung yang tidak terlalu kering serta basah. Minimal kadar ini mencapai 14 sampai 17 persen. Bila janggel masih cukup basah maka sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu sampai mencapai kadar air yang ideal.
Selain itu, gunakan janggel yang sehat, dalam artian tidak pernah terkena penyakit. Dikarenakan dalam budidaya jamur dengan janggel jagung ini tidak dilakukan proses sterilisasi maupun pasteurisasi. Dengan begitu, tentu harus memperhatikan kualitas janggel yang dipakai.
Tahap berikutnya adalah pemilihan lokasi budidaya yang akan dijelaskan dalam poin selanjutnya.
2. Pemilihan Lokasi Budidaya
Tahapan selanjutnya adalah pemilihan lokasi budidaya seperti pada cara budidaya jamur pada umumnya. Bila umumnya pada budidaya jamur lain Anda harus menggunakam kumbung atau tempat khusus menumbuhkan jamur, maka dalam budidaya jamur menggunakan janggel jagung ini anda tidak perlu repot membuat kumbung.
Cukup menggunakan ruangan yang ternaungi, anda dapat memakai gudang bekas atau bagian belakang rumah yang tidak terpakai. Sedangkan untuk tempat media Anda dapat membuatnya menggunakan papan, berikut caranya :
- Persiapkan papan, gergaji serta paku.
- Lalu rakit papan sampai terbentuk kotak atau persegi panjang.
- Untuk ukuran kotak tergantung dengan jumlah papan yang tersedia, namun ukuran ideal yang dapat digunakan adalah panjang 5 meter serta lebar 1 meter.
- Rakit kotak dengan serapat mungkin dan jangan sampai menyisakan lubang besar.
- Sesudah itu lalu letakkan karung goni di bagian dasar papan menjadi alas.
- Karung goni adalah media yang baik serta mampu menyerap air dengan baik sehingga bisa menjaga kelembaban media.
- Sesudah itu, anda bisa langsung melakukan pengisian media janggel jagung yang akan lebih detail dijelaskan di poin berikutnya.
3. Pembuatan Media
Sesudah kotak siap maka tahapan selanjutnya adalah memasukkan janggel jagung kedalam kotak.
Anda bisa melakukannya dengan langkah-langkah seperti pada cara budidaya jamur lainnya di daerah panas sebagai berikut :
- Pertama masukkan bonggol jagung kedalam kotak.
- Tumpuk hingga bonggol jagung mencapai ketinggian 15 cm.
- Kemudian masukkan bekatul, urea dan ragi dengan jumlah separo dari komposisi awal.
- Taburkan pada permukaan bonggol hingga semua bahan merata.
- Setelah itu susun kembali bonggol dengan ketinggian 15 cm diatas media tumpukan pertama.
- Selanjutnya taburkan sisa ragi, urea dan bekatul keatas permukaan bonggol jagung.
- Setelah merata maka, siram menggunakan air bersih hingga seluruh bonggol basah.
- Selanjutnya kemudian tutup bagian permukaan media mengunakan terpal.
- Tutup dengan rapat dan jangan sampai menyosakan ruang terbuka.
- Setelah itu, maka tahapan selanjutnya dilakukan perawatan dan pemeliharaan hingga masa panen tiba.
4. Perawatan dan Pemeliharaan
Sesudah dilakukan penutupan maka anda tinggal menunggu selama beberapa hari untuk melihat pertumbuhan jamur seperti pada cara budidaya jamur biasanya.
Sewaktu Anda sudah melihat misellium jamur tumbuh maka segera buka penutup terpal. Dengan begitu selanjutnya anda dapat melakukan tahapan perawatan serta pemeliharaan. Perawatan tidak berlangsung dengan intensif bahkan cenderung lebih mudah, Anda cukup melakukan hal berikut ini :
- Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembaban media, apalagi sewaktu jamur mulai tumbuh maka kelembaban harus benar-benar dijaga.
- Penyiraman dilakukan dengan menggunakan air bersih dan dicampur menggunakan urea.
- Siram setiap 2-3 hari sekali, atau sewaktu media mulai terlihat kering.
- Lakukan penyiraman di pagi dan sore hari.
- Hal yang paling harus diperhatikan adalah pencahayaan. Pastikan bahwa lokasi terkena cahaya matahari cukup, Tapi terhindar dari hujan.
- Selain itu, Anda juga harus memperhatikan bagian dasar atau lantai. Sebaiknya gunakan lantai tanah serta hindari lantai semen atau keramik.
5. Pemanenan
Pemanenan bisa dilakukan di hari ke-14 sesudah proses pembuatan media. Tentunya proses panen bisa dilanjutkan secara terus menerus. Dengan catatan bahwa perawatan serta pemeliharaan dilakukan dengan intensif.
Hal ini tersebut bisa memperpanjang interval dari masa panen seperti pada cara budidaya jamur lainnya . Kriteria jamur yang sudah bisa dipanen adalah yang telah mencapai ukuran maksimal dengan bentuk seperti jamur kedelai.
Jamur yang tumbuh berwarna putih, dan aman untuk di konsumsi. Tentunya jamur janggel jagung ini bisa menjadi pilihan atau variasi jamur yang bisa di konsumsi. Budidaya jamur menggunakan bonggol jagung ini juga merupakan upaya untuk memanfaatkan limbah bonggol jagung yang pada awalnya hanya dianggap sebagai sampah atau limbah.
Catatan dalam budidaya ini, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam budidaya jamur dengan janggel jagung ini tidak menggunakan bibit jamur. Sehingga tentu tingkat keberhasilan budidaya akan bergantung pada proses yang berjalan. Dengan begitu anda harus benar-benar memperhatikan tiap tahapan dengan seksama. Dengan hal tersebut juga maka resiko kegagalan akan lebih besar, apalagi jika prosesnya tidak berjalan dengan baik.
Faktor yang dapat mempertinggi tingkat keberhasilan adalah tentunya kualitas pemeliharaan. Dalam hal tersebut ketelatenan serta kesabaran menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam berbudidaya. Dikarenakan siklus budidaya yang berlangsung dengan cepat, maka Anda dapat mengulang siklus dari awal dengan menggunakam janggel jagung yang sama. Sewaktu bonggol telah hancur, maka anda harus menggantinya menggunakan janggel yang baru.
Bila jamur janggel jagung sudah bisa dipanen, Anda dapat memasaknya dengan kompor gas maupun tungku arang.
Sekian artikel saya tentang cara membuat jamur janggel jagung, semoga berguna bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.
Sebagai penulis di vagusnet.com, setiap tulisan yang saya hasilkan adalah perjalanan eksplorasi dalam dunia teknologi, terutama di bidang IT. Penulisan bagi saya adalah sarana untuk merinci, merangkai, dan menyampaikan makna di balik setiap peristiwa dan perkembangan terbaru.